Senin, 12 September 2011

Wilma Rudolph

Wilma Rudolph

Wilma Rudolph, lahir dari keluarga yg sangat miskin 23 Juni 1940, di-Tennesee, USA. Anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya hanya seorang porter KA / kuli angkut barang & ibunya hanya tukang masak & cuci baju tetangga. Hidup mereka benar2 miskin

Saat usia 4 tahun, ia menderita radang paru2 & demam tinggi yg menyebabkan kakinya lumpuh karena polio. Orgtuanya tak mampu membeli obat karena waktu itu Amerika masih ada rasiaiisme yg membuat org2 kulit hitam mendapatkan perlakuan buruk dlm kesehatan & pendidikan. Akhirnya, la harus menggunakan kruk/penyangga & dokter menyatakan bahwa kakinya akan lumpuh selamanya. Tetapi ibunya terus berdoa pd TUHAN & memberi keyakinan pd Wilma bahwa ia pasti normal kembali. Di-saat yg buruk, kakinya yg lumpuh semakin mengecil & hanya terjuntai ke-bawah tak bereaksi apapun. Namun Wilma terus mengucapkan kata2 iman & berkata "Aku akan menjadi wanita tercepat di-dunia di-lintasan lari." & ia terus mencoba berdiri, walau sdh ribuan kali ia mencoba & jatuh. Ia tak menyerah.

Pada usia 9 tahun, ia nekat melanggar nasehat dokter & membuang tongkatnya & melakukan langkah pertama yg menurut dokter2 takkan pernah dapat dilakukannya. Selama 3 tahun ia terus mencoba melangkah, berjalan & berlari. Pada usia 13 tahun ia mengikuti lomba lari pertama kalinya & menjadi peserta satu2nya yg berkaki tak sempurna. Ia kalah. Tapi Wilma terus melaju. Ia terus bertanding di-ratusan lomba & mengalami ratusan kekalahan. Hingga suatu hari ia berhasil menang lomba lari dlm satu kejuaraan Provinsi yg membuatnya berhasil meraih beasiswa di-Tennesee State University & mempertemukannya dgn seorang pelatih atletik bernama Ed Temple.

Wilma berkata pd Ed "Saya ingin menjadi wanita tercepat di-lintasan atletik dunia." Dibawah bimbingan Ed, Wilma terus berlatih siang malam, mengatasi berbagai rintangan, bertanding dalam ratusan lomba & terus melaju hingga akhirnya Sejarah mencatat, pada Olimpiade tahun 1960, Wilma Glodean Rudolph, Seorang wanita kulit hitam pertama yg pernah menderita polio & lumpuh, akhirnya menjadi juara Olimpiade & memenangkan 3 medali emas di-lintasan lari 100 meter, 200 meter & estafet 400 meter & menjadi wanita tercepatdi-dunia di-lintasan lari.

Senin, 22 Agustus 2011

3 Hal dalam Hidup

3 Hal dalam Hidup


3 hal dalam hidup yang tak pernah kembali:
1. Waktu
2. Perkataan
3. Kesempatan
Kita tak bisa memutar kembali waktu, tapi kita bisa menciptakan kenangan dengan waktu yang masih kita punya dan memanfaatkan waktu yang ada, walau sebentar, untuk menciptakan kenangan yang berarti^^
Time is free but it’s priceless, u can’t own it but u can use it. U can’t keep it but u can spend it =)
Kita tak bisa menarik ucapan kasar yang keluar dari mulut kita atau statement yang telah membuat harga diri kita lebih penting dari pada menariknya kembali dan mengucapkan maaf.
Kita tak bisa menghapus caci maki yang telah kita katakan hingga membuat orang lain marah, terluka atau menangis.
*Tapi kita bisa membuat apa yang selanjutnya keluar dari mulut kita menjadi lebih banyak pujian dibanding caci maki, lebih banyak syukur dan terima kasih dari pada keluhan atau komplain, dan lebih banyak nasihat positif dari pada sulutan amarah^^
Kita tak bisa mendapatkan kembali kesempatan yang sudah kita lewatkan.
*Tapi kita bisa menciptakan peluang untuk membuat kesempatan-kesempatan lain datang dalam hidup kita dengan lebih memperhatikannya^^
3 hal dalam hidup yang tak boleh hilang:
1. Kehormatan
2. Kejujuran
3. Harapan
Jika kita tidak memiliki uang, dan masih memiliki kehormatan, maka bersyukurlah karena kehormatan merupakan salah satu kekayaan yang masih berharga di mata orang lain.
Jika kita telah kehilangan kehormatan dan ingin memulihkannya, maka pergunakanlah kejujuran untuk meraih kehormatan kita kembali karena orang-orang yang jujur adalah orang-orang yang terhormat.
Jika kita telah kehilangan kehormatan karena ketidakjujuran kita, milikilah harapan bahwa suatu saat mereka akan mengerti alasan dibalik semuanya. Milikilah harapan bahwa kita bisa memperbaiki kehormatan meski dengan susah payah. Milikilah harapan bahwa meski banyak orang yang takkan lagi percaya karena kita pernah melakukan hal-hal yang tidak jujur, pada waktunya nanti, mereka akan melihat sendiri upaya kita^^
Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.
Karena di mana ada kemauan, di situ ada jalan^^
3 hal dalam hidup yang paling berharga:
1. Keluarga
2. Sahabat
3. Cinta
Kekayaan bukan soal berapa banyak uang yang anda miliki.
Kekayaan adalah apa yang masih anda miliki saat anda kehilangan semua uang anda.
Jika anda kehilangan semua uang anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki keluarga.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda, ingatlah bahwa anda masih memiliki sahabat.
What is the difference between blood and friend?
>>Blood enters the heart and flows out, but friend enters the heart and stay inside.
Jika anda kehilangan semua keluarga anda dan tak ada satu pun sahabat, maka ingatlah bahwa anda masih memiliki cinta untuk mendapatkan mereka kembali, untuk mengenang masa-masa indah bersama mereka dan untuk menciptakan persahabatan yang baru dengan kehangatan kasih yang mampu anda berikan^^

Minggu, 14 Agustus 2011

LEE SAN

LIE SAN SI PENCURI

Pada Akhir Tahun 1980-an di Shanghai,ada seorang yang jahat bernama Lee San.Dia adalah seorang yang cerdas,tapi sayang,dia menggunakan kecerdasaannya untuk mencuri.Karena Kepintarannya,aktifitasnnya tidak pernah terungkap oleh pihak yag berwajib.Dan saat ini ,hidup Lee San sudah 'berkecukupan' dari penhasilannya mencuri dan berjudi

Suatu hari saat dia berkeliling mencari mangsa, Wang Wu 'teman seperjuangannya' memberi kabar.
" Aku punya berita besar, sebuah keluarga baru saja mendapatkan santunan beberapa ribu dollar. Dan mereka adalah sepasang kakek-nenek,aku tahu betul dimana rumah mereka"
" Aha "...Lee San tertawa."Sasaran empuk nich".
"Tapi anjing mereka besar dan buas...hati-hati !!".Temannya menyahut.
Dengan Pe-De Lee San menjawab, " Memang kenapa ? anjing hanya hewan bodoh, pasti mudah ditipu ! Jangan remehkan kemampuanku ". 


Malam itu juga,dengan membawah peralatannya,Lee San langsung menuju rumah sepasang orang tua itu.Ketika tiba disana,dia melihat sebuah lampu minyak besar tergantung tinggi di gerbang rumahnya.

Lee San mulai mengendap-endap di depan gerbang rumah itu.Tiba-tiba terdengar suara anjing menyalak.Lee San dengan singap melempar daging ke arah anjing itu.Daging itu sudah dibubuhi beberapa ramuan mematikan.Maka mudah ditebak, dalam jangka waktu kurang dari semenit, anjing itu tergeletak mati.Lee San pun sekarang leluasa memasuki pekarangan rumah orang tua itu.

Lee San mulai mengendap-endap memasuki pintu samping rumah yang tidak terkunci lalu menuju kamar tempat uang itu simpang di bawah bantal."Ini mudah sekali".Lee berpikir."Mereka punya begitu banyak uang, tetapi tidak menyimpannya dalam sebuah kotak brankas".

Kemudian Lee mendengar suara dari ruangan sebelah.Ternyata wanita tua pemilik rumah itu sedang berbicara kepada suaminya.Lee diam ditempat dan mendengar baik untuk memastikan kedua orang itu tidak tahu kehadirannya.

"Pak,bukannya lebih baik jika kita menggunakan uang itu untuk menyewa pembantu ? kita sudah tua dan buta,kita butuh orang yang bisa merawat kita .Wanita tua itu berbicara.

Lee San terkejut. Jika mereka buta,mengapa mereka meletakkan lampu besar di depan pintu gerbang mereka ?.

"Oh, ya, sayangku, kamu benar, tetapi darimana kita bisa mendapat uang untuk membayar pembatu ? ". Jawab si lelaki tua.

" Bukannya kita baru saja dapat beberapa ribu dollar dari pejabat itu. Mengapa kita tidak gunakan saja ? ". Kata wanita tua itu.

" Apa kamu lupa ? '.Jawab lelaki tua itu." Bukankah kita telah memutuskan untuk menyumbangkan  uang itu untuk membangun panti asuhan ".


Mendengar percakapan itu Lee San merasa tidak nyaman.

" Oh, ya...betapa pelupanya aku.Lagian kita masih bisa menhemat uang.Dengan tidak membeli minyak untuk lampu depan dan kita masih bisa menjual anjing kita si Ding-Ding.Anjing itu sudah tua dan mulai senewen".Kata wanita tua itu.

" Jangan kau lakukan itu".Kata lelaki tua." Kita harus menerangi orang-orang.Jalan itu gelap, dan orang-orang tidak bisa berjalan dalam gelap.Dan jika si Ding-Ding ada disini,maka orang-orang tidak perlu khawatir ada penjahat atau pencuri ketika mereka melewati rumah ini.


"Kamu benar".Kata wanita tua itu."Sayang anak-anak kita sudah mulai jarang kesini, tapi kita masih bisa bekerja, kita masih memiliki setumpuk kertas untuk dilem dan dijadikan amplop.Lalu kita bisa menjualnya".


Lee San menyelinap keluar dengan perlahan.Kemudian,sambil duduk di depan gerbang,dia mulai menangis terseduh.Lee San sendiri seorang anak yatim piatu.Dia dulu diasuh oleh seorang ayah tiri yang jahat dan hanya meemperlakukannya seperti pembantu,Lee akhirnya minggat dan memilih hidup di jalan.

Pagi berikutnya,ada tiga benda yang ditinggal Lee San di depan rumah orang tua itu.Seekor anjing herder yang masih kecil dan diikat di tiang dekat pintu rumah,setumpuk uang dan sebuah brankas kecil lengkap dengan kuncinya untuk menyimpang uang.

Semenjak itu,tak ada lagi yang melihat Lee San.Dia lenyap begitu saja.Ada yang mengatakan klau dia menjadi Biarawan.Dan ada pula yang mengatakan dia menjadi pengusaha sukses yang sangat dermawan.





Sabtu, 16 Juli 2011

MAHMOUD AHMADINEJAD


 

Mahmoud Ahmadinejad
Mahmoud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: ; lahir 28 Oktober 1956) adalah Presiden Iran yang keenam. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang mempunyai pandangan Islamis.
Lahir di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai putra seorang pandai besi, keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu tahun. Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.
Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Ahmadinejad lalu terpilih sebagai walikota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan walikota-walikota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.
Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para walikota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat walikota Teheran.
Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: “Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya”. Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.
Sifatnya yang sederhana ini masih terlihat saat Ahmadinejad terpilih menjadi Presiden. Karpet-karpet merah persia mahal dikeluarkan semua dari istana, menolak mobil limosine dan tetap setia menggunakan mobil tuanya serta tetap tinggal di rumah susunnya.
Selain sifatnya yang sederhana ia dicintai karena lebih mementingkan memperbaiki ekonomi negara ketimbang bidang-bidang lain dan memperjuangkan setiap pendapatan minyak bumi agar jatuh ke meja makan rakyat Iran.
Ahmadinejad terkenal dengan kesederhanaannya dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai personal maupun sebagai seorang Presiden Iran. Dalam sebuah sesi wawancara bersama wartawan TV Fox dari Amerika, terungkaplah sisi-sisi menakjubkan dari seorang Ahmadinejad, kehidupannya yang sangat sederhana menjadi sangat membanggakan jika kita bandingkan dengan kehidupan para pejabat di negeri kita sendiri, Indonesia. Apa saja itu?
Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran. Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250.
Selama menjabat sebagai Presiden Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia juga memangkas protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Presiden Iran ini kerap tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yg selalu mengikuti ke manapun ia pergi.