Rabu, 29 Desember 2010

DAFTAR ORANG GILA di PINRANG


DAFTAR ORANG GILA DI PINRANG
Dari tahun 1980-an sampai sekarang
LARANNU
  1. LARANNU = La Rennu tidak pernah menganggu orang lain, cuma orangnya jorok karena sering berak dan kencing di celana tapi ada satu kelebihan La Rennu dia bisa membaca surat kabar dan pandai berbahasa Inggris karena konon orangnya adalah mantan tentara tetapi karena dimasa mudanya dia sering berbuat jahat pada orang lain selama masih aktif jadi tentara sehingga ada orang yang menguna-gunainya sehingga menjadi orang hidup.                                                                       
  2. ANDI MUDE = Dia musuh bebuyutan La Rennu , Andi Mude sering memalak La Rennu jika ia memiliki uang dari hasil belas kasihan orang lain, karena Andi Mude ini termasuk jahil karena sering menganggu cewek-cewek SMP dan SMA yang melintas didepannya, kadang Andi Mude ini langsung memeluk perempuan montok yang dilihatnya, jadi bagi cewek-cewek Pinrang hati-hati saja dengan Andi Mude
  3. AMBO PANCA = Dia sering meminta uang ditengah jalan dan menganggu pengguna jalan karena ia duduk ditengah jalan sambil meminta uang receh, kalau dikasih kacang atau makanan ia marah-marah. Ia meninggal ditabrak BUS PIPOSS dijalan Poros Pinrang-Makassar
  4. ANTO BELENG-BELENG = Orangnya idiot dan suka minta uang kalau ada hajatan sering dikerjain ama anak-anak dan orang Dewasa, ia mati di racun orang yang nggak suka ama dia
  5. LA GELO = Ia orang gila tetapi suka mencuri radio atau pakaian kemudian ia jual untuk makan
  6. LA MUSLIMIN = Ia orang gila yang penampilannya compang-camping dia hanya memakai sarung sobek-sobek dan kelihatan alat kelaminnya, ia tidak suka pakai baju walaupun dikasih ama orang
  7. ATONGNGE = Cita-citanya jadi petinju tapi tidak direstui oleh orang tuanya akhirnya menjadi gila pada saat duduk dibangku SMP, setiap hari ia seolah-olah jadi petinju dipinggir jalan dengan mengambil kuda-kuda gaya petinju. Dan sering minta rokok, kalau dikasih rokok sebatang kadang dia ambil 2 batang. Ia jarang menganggu orang justru dia sering dijahilin orang
  8. LA KADA = Dia juga jahil sering mengejar gadis SMP atau SMA untuk dipeluk   
  9. AHONG = Dia orang China yang rada-rada gila, kadang dia ngomong sendiri dan berjalan cepet-cepet 
  10. LENDING = Dia tidak gila tetapi bodoh-bodoh, dulu tenaganya sering dipakai oleh warga untuk mengambil air disumur kalau ada perkawinan di Pinrang, dia cukup rajin jika disuruh dan Lending senang jika dijodoh-jodohkan dengan gadis perawan, kalau mau suruh dia ambil air cukup bilang "Lending salamnya itu cewek yang berbaju merah", tetapi dia sangat marah jika dibilangin "LENDING CILAKA" so pasti kamu bakal dikejarnya
  11. LAEMANG BUCCU = Dia pengamen di Pinrang dan sangat marah kalau dibilangin Laemang Buccu karena ada benjolan dihidungnya, dia senang ngamen kalau ada panas matahari katanya rejekinya banyak 
  12. PAK SAPA = Dia dulu orang jenius dan pintar saking pintarnya otaknya nggak sanggup lagi berpikir hingga dia jadi gila, dia selalu naik sepeda onthel keliling kota Pinrang tahun 1980-an, sepedanya diberi aksesoris bendera merah putih dan ia memakai baju veteran, mirip dengan pejuang kemerdekaan 1945
Siapa Yang Tidak Tersebut dan Siapa Yang Akan Menambah Daftar Ini Berikutnya ..... ?

LASINRANG "BAKKA LOLONA SAWITTO"

PETTA LASINRANG
"BAKKA LOLONA SAWITTO"
Sekitar tahun 1856, keluarga raja dan pembesar kerajaan Sawitto, diliputi suasana bahagia atas lahirnya putra La Tamma yaitu La Sinrang. Kemudian dikenal dengan nama Petta Lolo La Sinrang. Putra La Tamma Addatuang Sawitto ini, dilahirkan di Dolangeng sebuah kota kecil yang terletak kira-kira 17 km sebelah selatan kota Pinrang. Karena ibunya bernama I Raima (Keturunan rakyat biasa) berasal dari Dolangeng. Sejak lahirnya La Sinrang memang memiliki keistimewaan dimana dadanya ditumbuhi buluh dengan arah berlawanan yaitu arah keatas ke atas (bulu sussang).
Dalam perjalanan hidupnya, La Sinrang banyak mendapat bimbingan dan pendidikan daripamannya (saudara I Raima), yaitu orang yang mempunyai pengaruh dan disegani serta dikenal sebagai ahli piker kerajaan. Sehingga, La Sinrang menjadi seorang pemuda yang cukup berwibawa dan jujur. Hal ini merupakan suatu cirri bahwa putra Addatuang sawitto ini, adalah seorang calon pemimpin yang baik.

Diwaktu kecil La Sinrang gemar permaianan rakyat seperti dalam bahasa bugis mallogo, maggasing, massaung dan lain-lain. Namun, kegemaran utamanya yang berlanjut sampai usia menanjak dewasa yaitu “ Massaung “. Menyabung ayam. Dari kegemaran ini, La Sinrang selalu menggunakan “ Manu “ bakka “ (ayam yang bulunya berwarna putih berbintik-bintik merah padabagian dada melingkar kebelakang), ayam jenis ini jarang dimiliki orang

Kegemaran menyabung ayam dengan “ manu bakka “ tersiar keluar daerah, sehingga La Sinrang dikenal dengan julukan “ Bakka Lolona Sawitto “ juga dapat diartikan “ Pemuda berani dari Sawitto . Julukan ini semakin popular disaat La Sinrang mengadakan perlawanan terhadap belanda.

Juga kegemaran La Sinrang di usia remaja/dewasa adalah permainan “Pajjoge” yaitu tari-tarian dari asal Bone, sehingga ketika Pajjoge dari Pammana (Wajo) mengadakan pertunjukan di Sawitto maka La Sinrang semakin tertarik dengan Permian tersebut.

La sinrang ke Pammana, dimana setelah tinggal di Pammana dia memperlihatkan gerak-gerik yang menarik perhatian orang banyak, utamanya Datu Pammana sendiri. Datu Pammana La Gabambong ( La Tanrisampe) juga merangkap Pilla Wajo tertarik untuk menanyakan asal-usul keturunannya.

La Sinrang pun dididik dan diterima Datu Pammana menjadi pemberani, terutama dalam hal menghadapi peperangan. Setelah itu, La Sinrang kembali ke daerah asalnya yaitu Sawitto, saat itu La Sinrang mempunyai dua orang putra yakni La Koro dan La Mappanganro dari hasil perkawinan dengan Indo Jamarro dan Indo Intang.

Tiba di Sawitto diajaknya kerajaan Suppa, Alitta, binanga Karaeng, Ruba’E, Madallo, Cempa, JampuE, dll kerajaan kecil disekitar Sawitto untuk berperang, dan apabila kerajaan tersebut tidak bersedia, berarti bahwa kerajaan itu berada dibawah kekuasaan Sawitto. Dengan demikian, dalam waktu singkat terkenallah La Sinrang keseluruh pelosok, baik keberanian, kewibaan, maupun kepemimpinannya

La Sinrang selama berada di Sawitto semakin nakal, akhirnya diasingkan ke Bone, baru setahun di Bone, terpaksa menyingkir ke Wajo karena membunuh salah seorang pegawai istana di Bone yaitu Pakkalawing Epu’na Arungpone.

Selama di Wajo ia mendapat didikan dari La Jalanti Putra Arung Matawo Wajo yaitu La Koro Arung Padali yang bergelar Batara Wajo. La Janlanti diangkat menjadi komandan Pasukan Wajo di Tempe dengan pangkat Jenderal.

Setelah serangan Belanda terhadap kerajaan sawitto semakin hebat, maka La Sinrang dipanggil pulang oleh ayahnya, dan diangkat menjadi panglima perang. Dalam kepemimpinannya sebagai panglima perang kerjaan Sawitto, senjata yang dipergunakan adalah tombak dan keris. Tombak bentuknya besar menyerupai dayung diberi nama “ La Salaga ‘ sedang kerisnya diberi nama “ JalloE”

Atas jasa perjuangannya,Lasinrang dianuragerahkan tanda bintang Mahaputera Utama yang diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

“Sholat adalah sesuatu hal yg tidak PENTING!?”


Btw, setuju tdk dgn pernyataan berikut!? “Sholat adalah sesuatu hal yg tidak PENTING!?” Aku rasa pernyataan ini tepat dan sesuai kenyataan!! Lohh ko'? Mari kita tanyakan saja dalam diri kita sendiri, Siapa yg sholatnya masih suka bolong-bolong? Siapa yg suka menunda-nunda saat waktu sholat? dan [lebih parah lagi] siapa yg g pernah sholat? Hal itu bisa jadi karena kita beranggapan bahwa sholat itu g penting!! 


“Sholat adalah sesuatu hal yg tidak PENTING!?” kecuali untuk orang yg BERSYUKUR dan beriman
Kenapa aku fokus kepada kata  BERSYUKUR.…??? -> Karena dengan sholat-lah ‘media’ kita untuk bersyukur kepada Allah SWT.

Analogi sederhana -> Saat kita masih kecil, dibelikan ayah mainan, apa yg kita lakukan? Kita pasti akan memeluk ayah kita dgn perasaan haru dan riang dgn tak lupa mengucapkan kata “terimakasih y ayah! aq sayang ayah…”
-> Saat kita sekolah SD, kita naik kelas, dpt rangking yg bgus, apa yg kita lakukan? Kita pasti akan berusaha membelikan kado terindah untuk Bpk/Ibu Guru kita, dgn tak lupa mengucapkan kata “terimakasih y Bpk/Ibu Guru atas segala ilmu bermanfaat yg telah kami dapatkan..”

-> Tpi apa yg sudah kita lakukan untuk mensyukuri nikmat-karunia Allah yg tlh diberikan kpda kita?


Aku tdk pernah dpt apa-apa dari Allah!

Pernah mungkin kita berpikir dalam hati, daridulu sampe skrg aq masih begini-begini aja. Apanya yg harus disyukuri?? Knpa q harus sholat?? Penting y sholat?? Tapi, kita yakin dgn pemikiran itu semua!? Coba renungkan, dgn tidak terjadi sesuatu appun dgn kita [baca: Sehat], itu sbnrnya adalah nikmat-karuniaNya u/kita [sederhana sekali bukan??]
Coba kita renungkan sejenak:
-> Bilamana dicabut nikmat melihat kita oleh Allah. Masih bisakah kita melihat, memandang, dan mengagumi keagungan ciptaanNya?
-> Bilamana dicabut nikmat mendengar kita oleh Allah. Masih bisakah kita mendengar lantunan merdu ayat-ayat suciNya, masih bisakah kita mendengarkan seruan adzan yg memanggil kita u/ menghadapNya?
-> Bilamana dicabut nikmat berbicara kita oleh Allah. Masih bisakah kita melantukan puji-pujian padaNya, masih bisakah kita melafalkan ayat-ayatNya yg dpt menenteramkan hati dan jiwa?
-> Dan sadarkah kita, setiap hembus nafas kita adalah kuasaNya? Dan apa yg terjadi jika Allah mencabut semua nikmat-karuniaNya kepada kita?
-> Masihkah kita tidak BERSYUKUR??


Renungkan pula yg ini:

-> Bila kita sakit, apakah kita ingin cpt sembuh? Pasti kita sepakat menjawab, Iya!
-> Bila kita menginginkan sesuatu hal, apakah kita ingin semua itu cpt terwujudkan? Pasti kita sepakat menjawab, Iya!
-> [Sebuah analogi sederhana], ada penjual nasi uduk langganan kita yg buka tpt jam 5 pagi, smntra itu kita dtng ke tempatnya jam 6 , ternyata di sana sudah bnyk antrian pembeli yg tidak sbar minta dilayani. Hampir dikatakan kita ada di antrian terakhir. Apa kemungkinan yg akan terjadi? Bisa jadi kita masih lama dilayani, bisa jadi pula kita hanya mendapat sisa-sisa, dan bahkan kita g kebagian karena nasi uduk itu sdh habis!!
-> Bagaimana jika itu terjadi terhadap kita saat di hadapanNya? Kita ingin kesehatan, kita ingin kemuliaan, kita ingin limpahan rizkiNya, kita ingin semua yg kita harapkan dpt cpt terwujudkan, tpi kita sllu ‘trlambat’ u/menghdapNya, kita sllu berada di barisan terakhir u/ memohon kepadaNya, karena kita sllu menunda waktu sholat kita.

Apapun bentuk nikmat-karuniaNya, kita harus BERSYUKUR kepada Allah SWT, dengan menunaikan sholat, bersedekah, amar ma’ruf nahi munkar, berbuat baik kepada sesama, dan senantiasa menjalankan sgla perintahNya dan menjauhi sgla laranganNya. Dan masihkah kita ttp tidak sholat?? masihkah kita bolong-bolong sholatnya?? Dan masihkah kita ingin menunda-nunda waktu sholat kita?? Mari kita belajar bersama, mulai dari sekarang, tekadkan untuk menjadi insan yg lebih baik dan bertakwa, amin 

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nimat-Ku sesungguhnya azab-Ku amat pedih. Ibrahim (14):7

Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Al-Ankabut (29):45

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya… Thaha (20):132

 Jika sudah tiba waktunya, dalam keadaan appun, segera dirikanlah Sholat dimana saja kau

Selasa, 28 Desember 2010

Siapa Bilang Mario Teguh Bebas Masalah ?

Siang hari yang sepi di pinggiran Kota Pinrang Iseng-iseng saya menanyakan tentang acara Mario Teguh kepada seorang anak muada. “ Suka sama Golden Ways di Metro TV ngga?” . Teman yang berdiri itu mendekat, ” Ngga. Sok suci,” katanya singkat.“Loh, kenapa?” saya balik bertanya. “Sok jadi nabi. Kayak dia bisa menyelesaikan semua masalahnya aja.”

Beberapa hari kemudian,...
di tempat yang sama, saya memutar ingatan tentang percakapan itu. Lalu, muncul pertanyaan, benarkah Mario Teguh hidupnya mulus bin lapang? Saya belum sempat bertemu Pak Mario, jadi tulisan ini merupakan hasil rekasaya-rekaannya suka-suka saya.

Saya meyakini bahwa Pak Mario sama seperti para pembaca budiman...
Yang hidupnya penuh dinamika, ada senangnya, ada juga susahnya. Ibarat gado-gado, isinya selain kentang rebus juga ada sawi dan taugenya. Kalau Pak Mario bukan manusia normal tentunya ketika acara Golden Ways rampung, dia akan menghilang pergi ke bulan dijemput bidadari.

Lalu, apa yang membuat dia tampak istimewa...
Mungkinkah orang yang tidak bisa memotivasi dirinya menjadi motivator bagi orang lain? Mungkinkah orang yang tidak bahagia dengan hidupnya bisa membahagiakan orang lain? Bagaimana Anda bisa memberi jika tidak memiliki? Pak Mario mungkin bisa memotivasi diri, sedang bahagia dan memiliki sesuatu untuk dibagi.

Saya yakin dia pernah bermasalah dengan pekerjaannya,...
istrinya, anaknya mungkin juga mertua dan tetangganya. Saya yakin sepanjang hidupnya ada orang-orang yang merendahkannya. Saya juga meyakini bahwa, entah Pak Mario ada atau tiada, masalah hidup akan selalu ada. Ibarat bangsa, masalah adalah bangsa yang merdeka. Masalah tidak dibawah bayang-bayang kekuatan lain.

Apa Anda pikir Pak Mario teguh manusia yang baik hati...
Menurut saya tidak. Dia manusia super egois. Dia sadar ketika dia membantu orang lain, dia membantu dirinya sendiri. Ketika dia mengatakan tentang keiklasan, dia memaksa dirinya untuk iklas. Ketika dia mengatakan untuk jujur, dia mati-matian membiasakan hidup jujur. Dan itu membantunya menyelesaikan banyak persoalan pribadinya. Benar kan, dia egois.

Pak Mario juga gudangnya masalah hidup... 
Bedanya, seringkali saya menjadikan masalah sebagai milik pribadi, menggenggamnya, menutupnya rapat-rapat lalu membuangnya kemana-mana. Bagi saya masalah itu mendera, bagi Pak Mario itu sumber cerita. Pak Mario mencatatnya, mengemasnya, menjual solusinya kepada publik lalu membesarlah pundi-pundi hartanya.

Senin, 27 Desember 2010

Asal Mula Kata "PINRANG"

Ada beberapa versi mengenai asal muasal pemberian nama Pinrang yang berkembang di masyarakat Pinrang sendiri.
Versi yang pertama menyebut bahwa Pinrang berasal dari bahasa Bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa". Hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatnya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa.
Versi kedua menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh karena suatu ketika Raja Sawitto yang bernama La Paleteang, bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa berkat bantuan To barani pole' Kassa disambut gembira oleh rakyatnya, namun mereka terheran-heran karena wajah sang raja berubah dan mereka berkata "Pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa", yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa. Maka setelah itu rakyat mulai menyebut daerah tersebut sebagai Pinra yang artinya berubah, dikemudian hari masyarakat setempat mengubah penyebutan tersebut menjadi Pinrang.
Tersebutlah suatu peristiwa di Sawitto pada waktu pemerintahan La Paleteang Raja IV, di Kerajaan Sawitto, Sulawesi. Pada waktu itu terjadi peperangan antara Sawitto dan Gowa. Perang ini terjadi karena Gowa sebagai kerajaan besar, berusaha untuk menguasai Sawitto yang kondisi dan potensinya menjanjikan setumpuk harapan. Berbagai upaya yang telah digunakan Gowa untuk menguasai Sawitto melalui agresi dan terjadilah perang antara Sawitto dan Gowa sekitar tahun 1540.
Prajurit-prajurit Sawitto dengan gigih mengadakan perlawanan abdi kerajaan mati-matian mempertahankan dan membela bumi ini berkesudahaan dengan kekalahan dipihak Sawitto sehingga raja La Paleteang dan isterinya dibawa ke Gowa sebagai tanda kemenangan Gowa atas Sawitto. Awan meliputi kesedihan rakyat atas kepergian sang raja yang arif dan bijaksana. Berbagai dilakukan membebaskan sang raja bersama permaisuri kerajaan Sawitto. Akhirnya dalam suatu musyawarah kerajaan terpilih dua Tobarani, yaitu Tolengo dan To Kipa untuk mengemban tugas membebaskan sang raja beserta permaisurinya. Kemudian berangkatlah kedua bersaudara tersebut ke Gowa yang berhasil membawa pulang raja La Paleteang beserta permaisurnya. Kedatangan raja bersama permaisuri disambut dengan luapan kegembiraan dan di elu-elukan sepanjang jalan menuju istana. Dibalik kegembiraan itu, mereka terharu melihat kondisi sang raja yang mengalami banyak perubahan seraya mengatakaan "PINRA KANA NI TAPPA NA DATUE POLE RI GOWA", yang artinya wajah raja mengalami perubahan sekembali dari Gowa. Kata-kata inilah senantiasa terlontar dari orang-orang yang menyertai sang raja. Ketika raja beristrahat sejenak sebelum tiba di istana bertitahlah sang raja kepada pengantarnya untuk menyebut tempat tersebut dengan nama PINRA.
Sumber lain ini mengatakan pemukiman kota Pinrang yang dahulunya rawa-rawa yang selalu tergenang air membuat masyarakat senantiasa berpindah-pindah mencari wilayah pemukiman yang bebas genangan air, berpindah-pindah atau berubah-ubah pemukiman dalam bahasa Bugis disebut "PINRA-PINRA ONROANG". Setelah masyarakat menemukan tempat pemukiman yang baik, maka tempat tersebut diberi nama: PINRA-PINRA.
Dari kedua sejarah yang berbeda itu lahirlah istilah yang sama, yaitu "PINRA", kemudian kata itu dalam perkembangannya dipengaruhi oleh intonasi dan dialek bahasa Bugis sehingga menjadi Pinrang yang sekarang ini diabadikan menjadi nama dari Kabupaten Pinrang.